Minggu, 02 Juli 2017

PERSAHABATAN YANG TAK SENGAJA



Keterangan Foto: Empat jam di Cafesera. Tak ada habisnya bercerita.


BERAWAL dari launching novelku "Gadis Tiyingtali", di Resto Hari-Hari, pada 8 Februari 2013. Pada hari bertepatan ulang tahunku itu, aku mengundang teman-teman komunitas Old Surabaia, Paguyuban Arek Surabaya, teman-teman wartawan, dan kawan lama.

Nah, kebetulan ketiga teman lama ini tidak mengenal satupun tamu yang kuundang. Mereka juga tidak saling mengenal.

Henny (kiri) aku kenal pada tahun 1987-an, saat kita sering nonton bareng preview film-film yang hendak tayang di gedung bioskop Surabaya.

Emmy adalah istri sahabatku, almarhum Eriyanto (Ntok) Lasmono. Dulu kita sering bertemu saat masih sama-sama dinas di Denpasar, Bali.

Lina, yang paling muda di antara kami, yang sehari-hari ketika itu, trading bersama aku di bursa saham.

Sebagai tuan rumah, aku tidak ingin membuat ketiga tamuku ini celingak-celinguk sendirian pada acara tersebut. Jadi aku kenalkan satu sama lain, dan aku siapkan meja untuk mereka.

Tentu aku tidak bisa menemani mereka terus menerus karena tamu yang lain perlu aku sapa. Aku juga harus menandatangani puluhan buku. Mereka menginginkan tanda tangan langsung dari sang author.

Sesekali aku masih sambangi meja mereka, dan tampaknya gayeng-gayeng saja. Bahkan jelang acara selesai, "perteman-baruan" mereka tetap bertahan. Terus terang aku kagum dengan keadaan ini --teman-teman baikku bisa menjadi teman baik di antara mereka.

Dan dari launching buku inilah hubungan terus berlangsung. Awalnya janjian untuk ngobrol bareng di kafe. Lalu rutin buka puasa bersama. Hanya puasa kali ini yang terlewatkan, tapi masih ada halal bihalal kan. Maka kami kemarin bertemu melepas kangen.

Kita saling mendengar cerita. Henny sekarang sudah pensiun dari kantornya --sebuah lembaga keuangan asing. Emmy mengabarkan anaknya yang tempo hari menikah, sekarang sudah "isi".

Lina akhir-akhir ini sibuk sebagai ketua Kartini Perindo Jatim, dan minta pertimbangan kemungkinan menjadi calon legislatif.

Aku sendiri bercerita tentang proses pengobatan penyakit paruku yang kini mulai membaik. Henny dan Emmy sempat menjengukku saat aku masih parah-parahnya, dengan bobot turun 15kg!

Kami menghabiskan waktu empat jam untuk saling berbagi cerita. Rasanya masih terasa kurang, terlebih saat Lina memamerkan koleksi batiknya. Buntutnya, kita sepakat bertemu lagi pekan depan untuk "batik tour" ke Madura.

Semuanya ini aku ceritakan untuk menegaskan betapa indahnya suatu Silaturahim. Kecocokan satu sama lain bukanlah dibuat-buat, namun sebagai gift. Semoga persahabatan yang tak sengaja ini bisa terus mengisi hari-hari kami selanjutnya. (02:07:17)

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10208816916449678&id=1516544459


          Ada yang ngira, aku papa Lina...


     Selfie yang gagal, Emmy ngga terlihat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar