Minggu, 23 Juli 2017

DAHLAN ISKAN: SAYANG KALAU ANDA TIDAK BACA SAMPAI TAMAT



Menggapai Surga:
■ LAUNCHING SEKALIGUS SILATURAHIM

MAKSUD hati launching novel terbaruku, "Menggapai Surga". Segala persiapan aku lakukan, mulai memilih siapa-siapa yang membedah novel ini, teman-teman yang akan aku undang, buku harus sudah siap, dan tentunya memesan tempat di Green House, Hotel Garden Palace.

Berkat bantuan kedua sohibku -- Ali Salim dan Yamin Akhmad-- kami menemukan figur-figur yang pas dalam membedah novel tersebut. Toto Sonata, wartawan dan pengamat seni, kita dapuk sebagai pembahas. Lalu Aqua Dwipayana, motivator nasional akan mengomentari motivasi-motivasi apa yang terkandung dalam Menggapai Surga.

Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN dan Big Boss Jawa Pos Group, kita pilih sebagai keynote speaker. Pilihan ini pas, sebab ternyata Dahlan penggemar novel. "Minimal saya baca satu novel dalam sebulan. Dan saya menganjurkan wartawan-wartawan muda untuk selalu menyukai novel," ujarnya saat bicara di depan mimbar.

Mengenai isi pertemuan yang berlangsung gayeng di tempat yang bernuansa alami itu aku tak akan banyak mengupas. Sebab sahabatku Amang Mawardi yang dalam seksi itu bertindak sebagai moderator handal, sudah menceritakannya lewat status di Facebook.

Demikian pula sohib-sohibku di Surabaya Post, Adriono Ono yang menulis panjang lebar di blognya, Moh Anis di web ngopibareng-nya, dan Yamin Akhmad di Facebook-nya.

Yang ingin aku ceritakan sekarang justru "bonus" dari launching ini, yang sejatinya lebih terasa dibandingkan acara yang sudah aku gadang-gadang sejak dua bulan sebelumnya. Apakah itu?

Silaturahim! Ya... silaturahim di sela-sela launching. Para undangan --yang umumnya sudah saling kenal-- seolah melepas rindu bertemu teman lama. Ada Jil Kalaran yang akan membangun stasiun televisi, ada Mep Yusron yang aktif sebagai motivator, atau Maria Andriana bersama suaminya, Eko Wienarto, yang hari-hari terakhir ini bermukim di Nusa Tenggara Timur.

Maria yang pernah berdinas di Jepang bukan orang baru bagiku. Kami pernah satu instansi di Kantor Berita Antara. Orang lama lainnya adalah Arifin BH, suami dari Tini Frida, dulu keduanya ngantor di Pos Kota. Masih banyak lainnya, semisal Hadiaman Santoso Djoko Pitono, Yousri Radja Agam, Herman Rivai.

Selain wartawan, terdapat kelompok Khalifah-10, yang juga memanfaatkan acara ini sebagai ajang silaturahim. Sebagian di antaranya, pernah menjadi tamu Aqua Dwipayana pada saat berkunjung ke Jogja. Di antaranya Moch. Fadil, Soesilo Marsidik, Sutan Kasidhal. Aqua pun tampak akrab tidak saja pada mereka yang bertemu di Jogja, tapi juga anggota Khalifah-10 seperti Saimi Saleh, Iwan Syafei, Dadya Indraksa, dan lainnya.

Yang tak kalah seru, ternyata banyak penggemar Dahlan Iskan --yang siang itu menyampaikan ulasannya dengan sangat mengesankan. Awalnya, Dahlan melontarkan sejumlah kritikan menyangkut Menggapai Surga. Bahkan mengira karya ini adalah catatan perjalanan seorang wartawan. Baru setelah sepertiga tebal buku lebih sedikit, ia mendapatkan kejutan-kejutan. Malah dugaan-dugaannya mengenai jalan cerita beberapa kali meleset.

"Terus terang awalnya saya bosan. Nyaris berhenti membacanya. Tapi karena bahasa dan alur ceritanya enak, dan tidak mengganggu, maka saya teruskan. Ternyata saya menemukan suspense-suspense sesudahnya. Setidaknya ada enam tujuh suspense. Dan tidak menyangka. Sampai akhirnya saya simpulkan, ini adalah sebuah novel yang bagus. Sdr. Yuleng adalah seorang jurnalis yang novelis. Sayang kalau Anda tidak membaca novel Menggapai Surga sampai tamat...," ujarnya.

Kembali ke soal silaturahim. Seusai diskusi, Dahlan Iskan banyak mendapat sapaan dari rekan yang sudah lama tak jumpa, atau bahkan mereka yang hanya mengenalnya melalui media tv atau koran. Dhus, di sela-sela makan siang, tak henti-henti Dahlan meladeni para undangan yang lain.

Ada yang langsung menyapa, ada yang memanfaatkan buku Menggapai Surga untuk ditandatangani agar yang bersangkutan bisa sedikit bicara dengan Dahlan Iskan. Yang tak kalah seru, sebentar-sebentar Dahlan harus berpose untuk foto selvie. Dengan sabar ia meladeni para tamu, termasuk mbak-mbak yang siang itu meladeni kami makan siang prasmanan di Green House.

"Pak Dahlan tampak enjoy... Biasanya, kalau dia tak berkenan, akan segera pergi begitu acara selesai," ujar Yamin Akhmad yang mendampingi mantan Direktur Utama PLN itu.

Aku sendiri ikut menemani Dahlan Iskan, sebentar mendampingi Aqua Dwipayana, mengobrol dengan Maria dan Eko, berpose dengan Ovy Noviardhyani, atau Erna Sungging, mendampingi makan Saimi Saleh, dan 'ha-ha-hi-hi' dengan tamu lainnya. Namun yang inti, mendapat ucapan selamat, dan menandatangani buku-buku yang disodorkan.

Pendek kata, launching dan silaturahim --atau silaturahim dan launching-- ini membuat aku bahagia. Bahagia karena bisa mengumpulkan para teman, dan bahagia karena semua yang hadir bahagia. Aku hanya terduduk ketika semua tamu pulang, sambil menyeruput secangkir kopi panas. (Yuleng Ben Tallar)

KETERANGAN FOTO: Aku dan Dahlan Iskan sibuk melayani permintaan tanda tangan pada buku Menggapai Surga dari para undangan. Foto-foto lainnya ada di bagian komentar status ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar