Kamis, 30 Juni 2016

KHASIAT DAUN 'ULAR'



PUASAKU TERGANGGU TROMBOSIT

AKU tidak puasa sejak Jumat (9/6). Sehabis shalat subuh, aku tertidur dan bangun dalam keadaan menggigil. Temp-ku 38. Dengan berat hati aku membatalkan puasa untuk minum obat (seusiaku jangan abaikan tanda-tanda tubuh). Aku juga absen salat Jumat.

Besoknya, badan tetap panas, tidur berkeringat, kerap menggigil dan sempat halusinasi. Istriku yang baru pulang dinas di Banjarmasin, mengajak ke dokter. Aku enggan sebab mungkin dengan parasetamol bisa teratasi.

Ternyata tidak juga. Esoknya masih menggigil, masih berkeringat, temp 37-38. Akhirnya aku putuskan ke dokter. Tapi dokterku hari itu off, Puskesmas juga tutup, kalau ke rumah sakit harus lewat IRD/UGD.

Aku pikir, aku masih bisa bertahan sampai Senin. Lagian, aku harus memperbaiki kondisi trombositku terlebih dahulu. Kalau panas 3 hari berturut-turut, bisa-bisa hanya tersisa 110K (110.000), atau bahkan 80K, dari batas bawah 150K. (Aku punya pengalaman seperti ini dua kali, dan dokter langsung perintahkan menginap di rumah sakit).

Maka sejak Minggu aku minum klorofil daun "Ular". Ular itu kependekan dari Ubi Jalar, supaya mudah diingat dan kalian tidak salah dengan ubi kayu/ketela. Ingat ya, ubi jalar --ular!

Mendapatkannya di pasar tradisional, dan hanya satu dua pedagang yang jualan. Ambil seunting, lalu potong ujung-ujung daunnya sepertiga bagian. Nah ujung-ujung ini direbus dengan seliter air hingga mendidih. Setelah dingin, aku minum sebagai pengganti air putih.

Alhamdulillah, waktu check laboratorium esok harinya, trombositku 153K, masuk batas normal (150K-400K uL). Namun dokter sempat kaget sesaat. Ia meminta aku kembali tiga hari lagi untuk periksa lab. "Saya khawatir kalau trombosit Bapak turun. Sebab kalau di bawah 150K Bapak harus ngamar ya," ujarnya dengan hati-hati.

Makanya di hari-hari mendatang, aku tidak boleh lepas dari klorofil daun ular. Agar trombositku bisa mengatasi suhu panas tubuh sehingga aku benar-benar sembuh dan bisa melanjutkan puasa. Dan tidak perlu opname...

Dan hari ini (16/6) aku kembali periksa lab. Hasilnya, trombositku 268K! Dokter melihat hasilnya dengan tersenyum. "Alhamdulillah, bapak tidak perlu opname".

Lalu mengapa aku share pengalaman ini? Pasien dengan keluhan panas tubuh tinggi, kerap dicurigai terkena demam berdarah. Maka trombositlah pertama-tama yang akan dipantau. Jika berada di bawah angka normal (150K-450K /uL), maka dirujuk ke rumah sakit.

Aku pernah dua kali opname, dengan trombosit 110K, malah yang kedua HANYA 25K! Selain obat dokter, teman-teman menganjurkan "obat" lainnya. Ya ngga apalah, aku coba juga mulai Po**ri S**at, jus jambu merah, bahkan jus kurma.

Hasilnya? Not so bad! Po**ri okay aja, jus jambu (jambu kampung yang kecil-kecil ya, bukan jambu Bangkok) juga okay, demikian pula jus kurma. Namun semua itu membutuhkan proses waktu untuk meningkatkan trombosit, sementara biaya kamar akan terus bertambah.

Nah si daun "Ular" ini, bisa tancap gas. Akselerasinya terandalkan. Trombositku pernah naik dari 125K langsung ke 165K esok harinya. Atau 145K ke 195K dalam sehari.

Oleh sebab itulah, setiap musim DB aku selalu sharing masalah ini. Seperti hari-hari pancaroba sekarang, tengoklah berapa banyak pasien DB berjubel di rumah sakit?

Sharing-ku semata untuk meringankan penderitaan sesama. Tentu tidak semua orang percaya dengan "resep" ini, namun apa salahnya dicoba? Yang penting yakin, dan percaya kesembuhan itu datang dari Allah.

Jaga kesehatan,
Kalau trombosit turun...
ingat daun Ular!
Semoga berfaedah...
Salam Seger Waras