Kamis, 21 Juni 2018

TAKUT KEHILANGAN SAAT BEPERGIAN?



BEPERGIAN tentu menyenangkan. Apalagi di libur panjang. Seperti sekarang. Menginap di hotel, atau famili. Tapi karena banyak hotel baru, dan ongkosnya murah, mengapa tidak dicoba. Agar tak repotkan famili. Dan praktis.

Yang kadang bikin kepikiran, kalau bawa barang berharga. Laptop, hardisk, perhiasan, kamera, uang, dkk-nya. Masak harus bawa semua ketika sarapan. Atau berenang. Atau sekadar duduk di lounge. Pasti ditinggal di kamar. Dalam koper, dikunci. Repot dan menyebalkan.

Hotel paham masalah ini. Maka mereka beri pelayanan ekstra, safety deposit box namanya. Kotak pengaman. Dulu banget, letaknya di front office. Boksnya mirip PO. Box di kantor pos (jangan-jangan ngga bisa bayangkan juga). Sederetan laci-laci kecil diberi kunci.

Kuncinya canggih. Laci-laci itu produk impor. Dari pabrikan khusus pengaman barang berharga. Brand yang sangat terkenal, sayang lupa namanya. Maklum sudah dulu banget.

Yang jelas, mahal harganya. Sebab untuk memanfaatkan, kita harus beri uang jaminan. Anda kembali kan kunci, uang jaminan juga balik. Begitu aturannya.

Kala itu, lazim untuk menyimpan travel check (sekarang nyaris ngga ada ya), uang kontan, perhiasan, kartu kredit, dan benda berharga lainnya. Sayang laptop ngga muat, apalagi kamera profesional.

Beberapa kali aku manfaatkan fasilitas ini, fine-fine saja. Suatu saat di Mekkah, tanya reception apa mereka punya safety deposit box. Dia mengangguk sambil bertanya berapa real/US dollar yang mau disimpan.

Aneh pertanyaannya. Ketika aku minta kunci, dia ngotot meminta uang yang hendak disimpan. Cash? Berarti dollar yang mulus-mulus, bisa-bisa kembali bukan yang itu? Kumal dan bengkok-bengkok? Belum tahu dia, dollar bobrok di negeri kita nilainya turun beberapa point. Belum lagi, kalau uang itu palsu. Alamak!

ERA DIGITAL

Safety deposite box bermutasi di zaman digital. Tidak lagi di front office. Tapi di kamar. Letaknya di lemari pakaian, di bagian bawah. Sedikit lebih besar dari kotak sepatu pria.

Ada sederetan tombol angka seperti pada telepon. Kita harus masukkan password, sebanyak empat digit. Prosesnya dua kali. Sekali angka yang dimaui, kedua konfirmasi. Ceklik! Aman barang di dalam. Pikir kebanyakan tamu.

Benarkah? Nanti dulu. Kalau tamu telanjur mengunci, dan meninggalkan hotel selamanya, bagaimana nasib si Box? Harus dibongkar? Ya tidak. Mereka punya "master key" berbentuk password. Ceklik!

Tentunya, pemilik master password pihak manajemen. Ada yang diserahi. Orang kepercayaan. Tapi bisa saja ia salah gunakan jabatan. Membuka saat tamu ada di dining room. Tak ada yang tahu. Sebab tidak ada CCTV.

Loh... berburuk sangka? Ada alasannya. Suatu ketika baca: Manajemen tidak bertanggung jawab kehilangan di safety deposit box. Hadeuw... Padahal hotel bintang!

Lalu harus bagaimana? Ya waspada. Memang tak semua (petugas) hotel begitu. Tapi kalau menyimpan berlian, dan hilang?  Itulah perlunya kewaspadaan.

Kenapa tidak dipakai saja? Atau simpan di safety case sedan Anda. Mercedes Benz atau mobil mewah lain, biasanya punya perlengkapan ini.

Jika tetap hilang? Anggap saja sudah jalannya. Sesal berkepanjangan juga tak guna. Bikin kotor hati. Datangkan penyakit. Jangan-jangan, sakit itu lebih mahal dari barang yang hilang. Ceklik!
(21:06:18)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar