Rabu, 13 Juni 2018

JAKARTA-SURABAYA HANYA SEBELAS JAM!



JAKARTA-SURABAYA HANYA SEBELAS JAM!

SELASA petang aku mendapatkan Big Surprise. Anak, menantu, dan cucu datang membezoek. Mereka mudik dari Depok, Jawa Barat.

Ngetol! Padahal sudah aku wanti-wanti, pakai transportasi konvensional saja. Alhamdulillah, lancar-car! Kata Rani, anakku.

https://novelyuleng.blogspot.com/2018/06/tol-lebaran-rame-rame-ingin-mencoba.html

Hanya padat saat keluar Jakarta. Merayap ke Cikampek. Juga beberapa tempat, utama dekat rest area. Lainnya lancar. Bremix juga. Sampai Semarang enam jam.

"Kami pilih bermalam, sengaja cari hotel dekat-dekat pintu tol. Agar esok ngga ribet. Isi penuh BBM, ngetol lagi...," ujar Rani seru.

Semarang-Salatiga lancar, kadang padat. Terutama saat mengarah Yogyakarta. Tapi waktu pisah ke arah Jawa Timur, mulai lebih lengang.

Agak merambat saat keluar Nganjuk karena tol belum siap. Lewat jalan propinsi yang bopeng-bopeng tak mulus. Dan berseliweran sepeda motor.

Tapi ketika masuk tol di gate Kertosono, no any problem. Lancar banget. Malah bisa ngebut. Total perjalanan dari Semarang sampai rumah di pusat kota, hanya lima jam!

Sebenarnya mereka santai. Kadang 80 km per jam sesuai speed limit. Bisa nyopet batas kecepatan, ke 100 km. Malah 120 km! Duh... nyolongnya kebanyakan.

Soal pengamanan, sangat bagus. Terlihat banyak polisi dengan motor trail. Siaga dekat jembatan, seputar rest area, lokasi rawan, atau mereka mobile berpatroli. Membuat pemudik merasa terlindungi.

Memang SPBU terbatas, namun di beberapa rest area tersedia kios Pertamax. Menyediakan paket kemasan. Atau disuplai gunakan truk tangki BBM. Suasana kayak festival, dengan bendera umbul-umbul. Meriah.

Arah Salatiga, ada ruas tol belum siap. Harusnya melalui jembatan. Tiangnya siap, bentangnya belum terpasang. Padahal kedua sisi jalan sudah mulus. Bentang itu cukup panjang. Mungkin empat lima km.

Nah..., antisipasinya, dibuat jalan darurat turun sungai dan naik lagi. Cukup curam, dengan sudut sekitar 30°.

Tempo hari ada video viral sebuah city car kerepotan naik. Megap-megap di tengah tanjakan. Sampai ditolong petugas. Dorong ganjel silih berganti.

Mantuku sempat lihat videonya. Mobilnya persis yang ia pakai. Ayla dari Daihatsu. Miris juga. Jadi enggak jadi enggak, pikir mereka. Tapi waktu ingat Daihatsu spesialis jago di mobil-mobil kecil, no way, tetap pergi. Depend the driver... dan Aldo yakin bisa.

"Ya waswas juga sih. Namun persiapannya simple. Matikan AC, buka kaca jendela. Radio juga off. Ambil ancang-ancang, siap pindah gigi rendah tepat waktu. Alhamdulillah, berhasil. Senang juga disoraki para penyemangat sepanjang jalan darurat. Terutama saat tanjakan," ujar anakku.

Mereka berteriak, "Ayla... Pasti bisa! Ayla... Pasti bisa!" kepada setiap pengemudi Ayla yang lewat. Rupanya, sebelumnya, banyak pengemudi Ayla ragu melihat tanjakan itu. Kecut mengingat Ayla yang viral gelagepan...

Dari semua kisahnya, aku menilai pemerintah tampak serius tangani mudik kali ini. Termasuk di jalan tol arah timur, yang tahun ini sudah memanjang sampai Surabaya.

Semoga pengamanan di jalan bawah juga tak kalah. Agar jumlah kecelakaan berkurang. Korban --terutama pesepeda-motor-- tak sebanyak tahun lalu. Pemudik bahagia, aku ikut bahagia. Subhanallah.

Kita sambut suasana nyaman ini. Semoga lebaran kali ini membahagiakan banyak orang. Langkah pemerintah patut diapresiasi.

Khusus bagiku, kehadiran anak menantu cucuku ini membuat nyenyak tidurku. Kepada Aldo, mantuku, kubisikkan, "Papa senang kalian datang". Dan memang aku benar-benar bahagia. Terimakasih ya Allah. Alhamdulillah. (13:06:18)

Keterangan foto: "Atraksi" di Jembatan Kali Kenteng, Salatiga-Kertosono. Bikin keder mobil kecil. Matikan AC, buka jendela, siaga kapan harus ganti gigi. Untuk transmisi otomatis, sebaiknya pakai manual L2 dan siap-siap ke L1 jika mesin ngga kuat. (Video: Yusthitani Maharani)


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10211244631421035&id=1516544459

Tidak ada komentar:

Posting Komentar