Jumat, 20 April 2018

DASAR KOPLAK!


Keterangan Foto: Saat berkereta dari Solo ke Surabaya, aku cerita ke istriku, kisah yang pernah aku dengar dari papa. Entah itu kisah sejati atau bukan, aku tak sempat bertanya.


ORANG tua itu menolong gadis manis menempatkan koper pakaian di tempat penyimpanan barang. Belum sepenuhnya koper terangkat, seorang pemuda yang duduk di depannya cepat-cepat mengambil alih.

Rupanya si pemuda ada maunya. Sebab setelah koper tersimpan, ia cepat-cepat mempersilakan wanita muda itu duduk di sampingnya --padahal sesuai dengan nomor kursi, disamping Pak Tua.

Tentu Si Gadis menolak. Demikian pula Pak Tua yang diminta pindah posisi dengan Si Pemuda. Segala rayuan ditebar, sampai akhirnya muncul ucapan yang menyengat: Kalau bukan aku, mana kuat Pak Tua mengangkat kopermu!

Pak tua tersinggung. Ya tentulah. Dirinya pernah muda, tapi tak pernah kurang ajar. Apalagi dengan orang tua. Tak kenal lagi... Tapi itulah generasi sekarang.

Satu jam kemudian, si gadis kegerahan. Kipas-kipas. Maklum, keretanya tak pakai AC. Kipas angin tak mampu memberi manfaat. Pak Tua bertanya, panas ya? Nadanya kencang, sampai Si Pemuda yang tidur terbangun.

Pak Tua berdiri. Ia menarik tuas. Namun tak kuat. Berusaha lagi, tak bisa. Si Pemuda berdiri dan menepis tangan Pak Tua. "Sana Pak... Serahkan saya," sambil memainkan matanya ke Si Gadis.

Sekali sentak, tuas tertarik. Si Pemuda bangga sambil memandang Si Gadis. Sekaligus memandang sinis ke Pak Tua.

"Kena kau..." pikir Pak Tua sambil tertawa di dalam hati. Kereta pun berhenti.

Tak lama kemudian sejumlah petugas keamanan datang tergesa. "Siapa yang menarik ini," ujar yang paling gagah dan tampak galak.

Si Pemuda yang belum sadar mengangkat tangan. "Belum tahu kau siapa aku," gumamnya di dalam hati.

"Kenapa?" sergah Si Galak. "Mau buka jendela," ujar Si Pemuda tak kalah garang. "Dasar koplak! Ayo ikut," ujar petugas yang langsung menyeret turun pemuda tadi.

Si Gadis yang tampak bingung bertanya ke Pak Tua. "Ada apa sebenarnya, Pak?" Sambil terkekeh Pak Tua mengatakan, lha Rem Bahaya koq dia tarik, ya berhenti nih kereta...

Moral cerita, selalu pakai otak, jangan hanya andalkan otot. (20:04:18)


Sebelum berangkat ke
Surabaya, ngopi dulu
sambil menunggu kereta
datang dari Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar