Minggu, 03 September 2017

SERAHKAN PADA AHLINYA



Keterangan foto: Karena salah satu keahlian istriku membuat steak, maka itulah yang disajikan untukku...


Tiba-tiba banyak orang bisa membuat sate, dan menyajikan sebagai menu keluarga. Dari sosoknya, sungguh sate banget. Tentu rasanya pun pasti sate. Bahkan lebih okay, bukankah ini buatan sang buah hati?

Sate-sate juga jadi menu di tempat pemotongan qurban. Ada sate sapi, tak ketinggalan sate kambing. Malah mungkin lebih banyak sate kambingnya. Wajahnya... 100% sate.

Mungkin... pikir para juru masak amatiran itu, membuat sate paling mudah. Cincang daging seukuran sate, tusukkan ke bambu penusuk yang sudah ready used --yang  bisa dibeli di pasar.

Soal bumbu, tukang sate hanya mengolesi dengan kecap. Lalu memanggangnya di atas arang. Jika dikipas dan kepulan asap kemana-mana dengan bau semerbak khas sate, pasti nanti jadinya ya sate. Paling tidak, begitulah pikir mereka.

Pada saat sate terhidang, mereka yang tak tahan lapar akibat aroma sate yang sudah kemana-mana, mengambil nasi sekuat nafsunya. Kapan lagi, inilah pesta sate setahun sekali, pikirnya.

Setelah mereka memulai dengan tusuk sate pertama, rona wajah yang tadinya penuh semangat tiba-tiba menjadi kecut. Mengapa?

"Keras amat nih daging," ujar seorang wanita di sebuah kantor tengah kota. Teman di sebelahnya mengangguk. Teman prianya lebih berterus terang, "Ups... dagingnya koq nggigit aku ya..." Beberapa lainnya diam-diam meletakkan piring.

Di rumah tangga mirip-mirip juga. Sebuah keluarga mendapat kiriman sate dari tetangga. Bener-bener sate, berlumuran bumbu dan terlihat yummy. Waktu disantap, pemilik gigi langsung meringis.

Mengapa ini terjadi? Membuat sate bukan hal mudah. Perlu proses penanganan daging sebelum dibakar. Di antaranya, memberikan bumbu terlebih dahulu dan membiarkannya untuk beberapa saat.

Bahkan untuk membuatnya empuk, ada yang membungkusnya dengan daun pepaya. Ada pula yang melumuri dengan cacahan nanas. Dhus tidak langsung dipanggang di atas arang.

Memang sebaiknya, semua itu serahkan kepada ahlinya. Walau hanya untuk setusuk sate. (yulengbentallar 03:09:17)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar