Rabu, 13 September 2017

BREAKFAST GAYA BALI



Terkenang Akan Ubud

PERNAH menginap di hotel kelas melati di Pulau Dewata? Biasanya reception menyebut tarif hotel sudah termasuk breakfast.

Jangan bayangkan Anda mendapat breakfast seperti di hotel bintang. Prasmanan, bisa pilih aneka makanan. Salad bar tersedia, aneka roti berikut jam dan madu, omelette, soup, main cource hingga dessert.

Namanya juga hotel melati. Salah-salah tarif menginapnya sama dengan harga breakfast di hotel bintang. But dont worry, aku juga suka pilih hotel melati koq, yang mungkin nama kerennya sekarang budget hotel.

Nah apa yang muncul di breakfast Anda di hotel melati? Ini dia! Buah-buahan segar, roti, dan salah satu pilihan kopi atau teh. Pasti kopinya kopi Bali! Syukur-syukur masih dapat telor.

Pagi ini aku bernostalgia, seolah tidur di Jati Homestay, Ubud. Tempatnya tepi sawah, dan aku biasa menyantap makan pagiku sambil memandangi hijaunya padi tertiup angin basah. Sawah adalah salah satu obsesiku... mungkin karena di sana bermukim Dewi Sri.

Pak Jati, pemilik sekaligus pelukis tradisional setempat, suka menemaniku. Aku senang ngobrol dengannya karena pikirannya lugu namun berwawasan. Entah sekarang, apakah homestay-nya masih ada atau bermutasi menjadi hotel bintang.

Breakfast sederhana itu pula yang pagi ini aku gelar di meja makanku. Sambil menulis kisah pendek ini, mulutku tak henti mengunyah. Memang serasa di Ubud, terlebih beberapa kutilang liar tampak berebut makan di luar jendelaku.

Mungkin yang beda, aku menutup breakfast-ku dengan madu bercampur air hangat. Juga beberapa obat yang harus ku telan.

Usiaku tak muda lagi, jadi pandai-pandailah menggali kenangan indah di masa muda dulu. Sambil berbisik, terima kasih ya Allah, selama ini Kau beri aku kebahagiaan. Subhanallah. (13:09:17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar