Selasa, 20 Juni 2017

BUKA BERSAMA DAHLAN ISKAN



Keterangan foto: Dari ki-ka, Ali Salim, aku, Nafsiah Dahlan, Yousri Raja Agam, Dahlan Iskan, Yamin Akhmad, Amang Mawardi. Di kursi roda, Agus Samiadji,


BUKA puasa bersama wartawan senior Surabaya, dengan host Dahlan Iskan. Ya ibadah, ya silaturahim, ya reuni, in sha Allah memperpanjang usia. Amin ya rabbal alamin.

Tentu menyenangkan bertemu teman lama yang jarang-jarang jumpa, seperti Imawan Mashuri, Dhimam Abror, Djoko Tetuko, dan beberapa lainnya --yang aku ingat orangnya tapi lupa namanya (maaf saking lamanya tak jumpa). Juga disapa oleh istri Moenif yang sudah lama sekali tidak bertemu.

Sempat juga say hello dengan Djoko Pitono, Sirikit Syah dan suami yang senja itu mengenakan blangkon. Memang agak aneh, di kalangan hadirin yang hampir semuanya bersongkok atau pici haji warna putih. Maklumlah, dia seniman.

Ups... aku ternyata tidak mengenakan tutup kepala. Lupakah? Ya tidak, rambutku kan sudah putih semua, lantas apa beda dengan topi wak haji yang juga putih?

Foto bersama? Pastilah, para manula itu saling berebut foto bersama. Tak ubahnya seperti mereka yang muda-muda. Tadinya hanya ingin foto berdua, tiba-tiba satu persatu lainnya nimbrung. Jadilah gerombolan.

Beruntung saat kita berfoto dengan tuan dan nyonya rumah, yang lainnya sudah kecapekan...Di sini tampak berjejer Ali Salim, aku, mbakyu Nafsiah, Yousri Raja Agam, Dahlan Iskan, Yamin Akhmad, dan Amang Mawardi. Sedang yang duduk di kursi roda adalah Mas Agus Samiadji, yang paling sepuh di antara kami.

Aku sudah lama juga tidak bertemu mbakyu Nafsiah, alhamdulillah beliau sehat, dan sudah bisa berjalan normal seperti sedia kala. Malah sebagai nyonya rumah, ramah menyapa ke sana ke mari.

Tamu lain yang surprise juga bertemu di sini adalah Aqua Dwipayana, motivator nasional yang berjargon "Dahsyatnya Silaturahim".

Ia yang juga mantan wartawan Suara Indonesia dan pernah pula bergabung di Jawa Pos, menyalami aku sambil bercerita begini: "Tadi Pak Yuleng datang, ibu-ibu di belakang terdengar menyebut 'mas Yuleng... mas Yuleng...' Rupanya bapak cukup bekend di kalangan ibu-ibu..."

Duh... bisa aja, pikirku sambil tersipu malu. Memang aku datang agak terlambat, di saat Prof. Dr. H. Ali Azis menyampaikan kultum jelang buka puasa.

Nah, aku bersama Ali Salim dan Toto Sonata masuk dari arah belakang ustad Azis --yang tentunya para hadirin bisa mengetahui kehadiran kami. Tapi alhamdulillah, masih ada yang mengingat aku. Itulah pentingnya silaturahim. (20:06:17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar