Jumat, 30 Maret 2018

INMEMORIAM: HANNY PESEPEDA PENYENDIRI



Keterangan Foto: Hanny menulis, "Sebuah novel dari penulis hebat..."


AKU memanggilnya Hanny... kadang lebih singkat lagi, Han. Kita sama-sama sekolah di kompleks Wijaya Kusuma. Dia di SMAN-2, aku di SMAN-5.

Pada tahun 1971, siapa yang tak kenal satu sama lain walau beda sekolah. Terutama mereka yang bekend di lingkungannya. Kebetulan kami sama-sama di Lord Music Company. Bukan nama perusahaan, tapi nama gank anak muda ketika itu.

Dalam perjalanan hidup kemudian, kita tak saling bertemu. Justru di usia senja, silaturahim kembali terjalin. Kami punya hobi sama, yaitu bersepeda. Aku sepeda gunung dan paling nge-fans down hills, sedang Hanny Long distance touring --bersepeda santai jarak jauh.

Bedanya, aku sudah pensiun dari hobi itu tujuh tahun lampau --karena sadar tulang-tulang tak kuat lagi menahan getaran bersepeda down hills-- sedang Hanny terus mengayuh. Malah aku dengar dia pergi dari rumahnya di Sidoarjo, menuju Pulau Karimunjawa, nggowes. Bukan main!

Kalau tahun-tahun terakhir aku beralih menulis novel, Hanny yang masih mancal tipis-tipis --ke Trowulan, Welirang-- sendirian, ternyata juga penggemar novel. Tentu saja termasuk karyaku.

Dia menikmati, dan ini mengingatkanku ke zaman sekolah dulu, pernah sembunyi-sembunyi membaca novel di bangku sekolah. Di saat pelajaran masih berlangsung.

Hari ini (30/3-18) aku mendengar kabar duka. Hannytiasto Swasono Adhi meninggal dunia setelah berjuang keras melawan stroke yang dideritanya. Selamat jalan kawan, semoga amal ibadahmu diterima Allah, demikian pula dosa-dosamu diampuni. Amin ya rabbal alamin. (30:03:18)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar