Selasa, 09 Mei 2017

KULINER: MIE JOGJA DEPAN KUBURAN



KOTA Jogja tak bisa lepas dari seni. Produk apapun yang dikaitkan dengan seni, bakalan laris manis. Demikian pula halnya jualan aneka mie Jogja yang di-branded sebagai "Bakmi Jowo Mbah Gito".

Menempati persil di daerah Peleman, persis di depan kuburan, warung bakmi ini nyaris tidak pernah sepi, khususnya di waktu malam.

Bangunan berlantai dua itu didominan kayu, termasuk kayu gelondongan yang sudah mengering. Nyeni habis deh, apalagi dengan lampu jenis warm light yang menerangi secara temaram.

Bagaimana soal rasa? Lumayan, not so bad! Paling tidak inilah mie Jogja yang asli Jogja. Memasaknya masih pakai arang, yang konon bisa menambah kesedapan kudapan.

Kalau ada yang kurang pas, kecepatan penyajiannya. Kami ber-12 harus menunggu hampir satu jam. Untungnya, kita datang untuk ngobrol. Juga melihat-lihat keunikan ruangan. Beberapa teman malah selfie.

Mata aku justru ke arah makam yang ada di depan. Asyik juga nih usaha, pikirku. Konon buka usaha menghadap makam bisa jiong, sial gitu loh. Tapi yang ini justru laris manis.

Kali pemiliknya ngga percaya tuh jiong-jiongan. Bukankah itu bukan budaya lokal? (Yuleng Ben Tallar)

Foto: Suasana di lantai 2, semuanya serba kayu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar